KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang
atas berkat rahmat, dan hidayah-Nya, kami telah menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah
ini kami susun sebagai sarana belajar siswa kelas XII Program Emercy. Materi
dalam makalah ini adalah Resensi.
Ucapan
trimakasih kepada pembimbing kami Pak Sulkhi Aziz sebagai guru Bahasa Indonesia
dan kawan kawan kami yang sudah membantu kami dalam penyusunan makalah kami
ini.
Akhirnya, kami berharap makalah
ini dapat membantu meningkatkan prestasi belajar para siswa. Segala tanggapan
atau kritik dari berbagai pihak kami terima dengan senang hati demi perbaikan
penyajian makalah ini.
Benda, September 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku, kita dapat
memperolehnya melalui membaca resensi buku tersebut. Kolom resensi ini biasanya
termuat dalam surat kabar atau majalah. Buku yang diresensi merupakan buku yang
baru diterbitkan. Melalui resensi, masyarakat pembaca dapat memperoleh
informasi penting tidaknya buku itu dibaca dengan berbagai keunggulan dan
kelemahan yang terdapat pada buku tersebut.
Menulis resensi berarti menyampaikan informasi mengenai
ketepatan buku bagi pembaca. Didalamnya disajikan berbagai ulasan mengenai buku
tersebut dari berbagai segi. Ulasan ini dikaitkan dengan selera pembaca dalam
upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi
kepentingannya. Dalam makalah ini akan dibahas segala sesuatu tentang resensi
yaitu pengertian atau definisi, tujuan, batasan resensi dan sebagainya.
II.
Pembatasan
Masalah
Karena keterbatasan penyusun, maka
pembahasan “resensi” pada makalah ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pengertian resensi
2. Bidang garapan resensi
3. Tujuan resensi
4. Cara meresensi sebuah buku
III.
Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan
dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu pengertian dari resensi ?
2. Apa saja bidang garapan resensi ?
3. Apa tujuan dari resensi ?
4. Bagaimana cara meresensi sebuah buku ?
IV. Tujuan Pembahasan
1. Mendiskripsikan kepada pembaca
tentang pengertian resensi
2. Mendeskripsikan kepada pembaca
tentang bidang garapan resensi
3. Mendeskripsikan kepada pembaca
tentang tujuan resensi
4. Mendeskripsikan kepada pembaca
tentang cara meresensi sebuah buku
V. Metode pembahasan
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, kami menggunakan metode kajian
pustaka. Tidak hanya itu kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media
masa elektronik yang berjangkauan internasional, yaitu internet.
BAB II
ISI
Resensi
A.
Pengertian Resensi
Kata “Resensi” berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata
kerja “revidere” atau “recensere” yang memiliki arti menimbang kembali, melihat
dan menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan review, sedangkan dalam bahasa
Belanda dikenal dengan istilah recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal
yang sama, yakni mengulas sebuah buku.
Menurut “Kamus Istilah Sastra” yang ditulis oleh Panuti
Sudjiman (1984), “resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek
tentang suatu karya tulis”1). Konteks ini memberi arti penilaian,
mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang
bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan pertimbangan kepada pembaca
mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat
dianggap sebagai sebuah bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara
ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau
kritik terhadap suatu buku. Bentuk tulisan ini bergerak di subyektivitas
presensinya dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu.
WJS. Poerwadaminta (dalam Romli 2003:75) mengemukakan
bahwa,“resensi secara bahasa sebagai pertimbangan dan perbincangan tentang
sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik
tidaknya tema isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayakn tentang
perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli”2).
Perbincangaan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
Saryono (1997:56) menjelaskan “resensi sebagai sebuah
tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar
mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan dan pertimangan baik
buruknya, kuat-lemahnya, baik-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya
buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi,
baik berupa foto buku atau foto kopi sampul buku”3).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000), “resensi berarti hasil pembahasan dan
penilaian terhadap sebuah buku. Jadi, arti resensi mengarah kepada mengulas
secara singkat, memberi penilaian, mengungkap, membahas, membandingkan, atau
mengkritik sebuah buku”4). Sedangkan Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan
mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274)5).
Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata
pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang
isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang
membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
B.
Bidang
garapan resensi
Apakah hanya buku yang bisa
diresensi? Sebenarnya bidang garapan resensi cukup luas. Apabila
diklasifikasikan, ada tiga bidang garapan resensi, yaitu
(a) buku, baik fiksi maupun nonfiksi;
(b) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari,
drama, musik, atau kaset;
(c) pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.
C.
Tujuan
Resensi
Sebelum meresensi, hendaknya
peresensi memahami tujuan resensi. Apa sebenarnya tujuan resensi. Jika diamati,
pemuatan resensi buku sekurang-kurangnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai
berikut.
a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang
tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih
jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak.
d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru
terbit, seperti berikut.
§
Siapa pengarangnya?
§ Mengapa ia menulis
buku itu?
§ Apa pernyataannya?
§ Bagaimana
hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?
§ Bagaimana
hubungannya dengan buku-buku sejenis
yang dihasilkan oleh pengarang-pengarang lain?
e. Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
§ Membaca agar
mendapatkan bimbingan dalam memilih buku;
§ Setelah
membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang
ditulis dalam resensi;
§ Tidak ada
waktu untuk membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai sumber
informasi.
Selain
memiliki tujuan-tujuan tersebut, resensi juga memiliki dasar-dasar resensi.
Sebelum meresensi, peresensi perlu memahami dasar-dasar resensi. Apa sajakah
dasar-dasarnya? Berikut ini penjelasannya.
a. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu. Tujuan
pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku.
Kemudian, dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.
b. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan
corak resensi yang akan dibuat.
c. Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya:
selera, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya.
Atas dasar itu, resensi yang dimuat surat kabar atau majalah tidak sama dengan
yang dimuat pada surat kabar atau majalah yang lain.
d. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi.
Setiap media cetak ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi.
Dengan demikian, kita akan mengetahui kebijakan dan resensi macam apa yang
disukai oleh redaksi. Kesukaan redaksi ini akan tampak pada frekuensi jenis
buku yang dimuat. Demikian pula, jenis buku yang dimuat biasanya sesuai dengan
visi dan misinya. Misalnya, majalah sastra
tidak menampilkan resensi buku tentang teknik. Jenis buku yang dimuat pasti
buku yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Demikian pula dengan majalah teknik
dan filsafat. Selain itu, peresensi ada baiknya mengetahui media yang akan
dituju, seperti surat kabar (nasional atau daerah), dan majalah (ilmiah, ilmiah
populer, atau hiburan).
D. Bagaimana Cara Menulis Resensi?
Menulis resensi berarti menyampaikan
informasi mengenai ketepatan buku bagi pembaca. Di dalamnya disajikan berbagai
ulasan mengenai buku tersebut dari berbagai segi. Ulasan ini dikaitkan dengan
selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat dijadikan
acuan bagi kepentingannya. Dalam penulisan resensi dibutuhkan langkah-langkah
sebagai berikut,
a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.
§ Mulai dari
tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.
§ Siapa yang menerbitkan buku itu,
kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga
harga.
§ Siapa
pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau
karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.
§ Buku itu
termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan,
psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan
teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan
akurat.
c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan
menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
§ Organisasi atau
kerangka penulisan; bagaimana
hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana
sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
§ Isi pernyataan; bagaimana bobot ide,
analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya.
§ Bahasa;
bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata,
terutama untuk buku ilmiah.
§ Aspek
teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan
pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya
jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline
ini sangat membantu kita ketika menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi
dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya. Selain itu
kita juga perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi buku. Apa saja
unsur-unsur yang membangun resensi buku?
a. Membuat Judul Resensi
Judul
resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti
tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah
resensi selesai. Hal yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan
keseluruhan isi resensi.
b. Menyusun Data Buku
Data buku
biasanya disusun sebagai berikut:
§ Judul buku
(Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan juga
judul aslinya.);
§ Pengarang
(Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang
tertera pada buku.);
§ Penerbit;
§ Tahun terbit
beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
§ Tebal buku;
§ Harga buku
(jika diperlukan).
c. Membuat Pembukaan (lead)
Pembukaan
dapat dimulai dengan hal-hal berikut:
§ Memperkenalkan
siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang
diperoleh;
§ Membandingkan
dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh
pengarang lain;
§ Memaparkan
kekhasan atau sosok pengarang;
§ Memaparkan
keunikan buku;
§ Merumuskan
tema buku;
§ Mengungkapkan
kritik terhadap kelemahan buku;
§ Mengungkapkan
kesan terhadap buku;
§ Memperkenalkan
penerbit;
§ Mengajukan
pertanyaan;
§ Membuka
dialog.
d. Tubuh atau Isi Pernyataan Resensi Buku
Tubuh atau
isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal berikut:
§ Sinopsis
atau isi buku secara bernas dan kronologis;
§ Ulasan
singkat buku dengan kutipan secukupnya;
§ Keunggulan
buku;
§ Kelemahan
buku;
§ Rumusan
kerangka buku;
§ Tinjauan
bahasa (mudah atau berbelit-belit);
§ Adanya
kesalahan cetak
Pola Tulisan Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan
mengulas.
a. Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara
padat dan jelas. Sebuah buku biasanya
menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk
itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam
suatu uraian yang bernas.
b. Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah
dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
c. Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
§ Isi
pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan;
§ Organisasi
atau kerangka buku;
§ Bahasa;
§ Kesalahan
cetak;
§ Membandingkan
(komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya
pengarang lain;
§ Menilai,
mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan
keunggulan dan kelemahan buku.
Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya bernas
(singkat-padat), tegas, dan tandas. Pemilihan karakter bahasa yang digunakan
disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan memuatnya dan karakter
pembaca yang akan menjadi sasarannya.Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat
dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, tulisan yang runtut kalimatnya,
ejaannya benar, tidak panjang lebar (bertele-tele), dan tidak terlalu banyak
coretan atau bekas hapusan.
Di samping itu, penyajian tulisan
resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap, menarik, dan enak dibaca.
Tulisan yang menarik dan enak dibaca artinya enak dibaca baik oleh redaktur
(penanggung jawab rubrik) maupun pembaca. Kita perlu membiasakan diri membaca
resensi itu dengan menempatkan diri sebagai redaktur atau pembaca. Untuk itu,
kita mengambil jarak. Jadikanlah diri kita seolah-olah redaktur atau pembaca.
Dengan cara ini, emosi kita sebagai penulis bisa ditanggalkan. Kita akan mampu
melihat kekuatan dan kelemahan resensi kita.
BAB III
CONTOH SOAL
1. Cermati
ilustrasi berikut! (Soal
UN 2012)
Novel “Bekisar Merah” dengan tokoh
Sasi mengisahkan kehidupan penduduk Karangsogayang miskin. Pemaparan alam
pedesaan sangat kuat. Tokoh cerita digambarkan melalui suara batinnya.
Penulisannya sangat akrab dengan situasi pedesaan dan kemiskinan.
Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan
novel tersebut adalah ….
a. Penduduk
Karangsoga yang miskin diangkat oleh penulis “Bekisar Merah” agar kita lebih
paham memaknai kemiskinan.
b. Novel ini
mengisahkan tokoh-tokoh yang hidup di Karangsoga, termasuk Sasi yang hidup
dalam kemiskinan.
c. Novel ini
menggambarkan batin tokoh-tokoh yang miskin yang tinggal di Karangsoga tempat
tinggal penulis.
d. “Bekisar
Merah” perlu dibaca orang yang ingin mengentaskan kemiskinan karena batin orang
miskin bisa dirasakan.
e. Penulis yang
akrab dengan alam pedesaan mampu mengangkat desa miskin Karangsoga melalui
batin pelakunya dalam sebuah novel.
Pembahasan:
Keunggulan yang
terdapat dalam penggalan novel tersebut
terdapat pada kalimat ke-2 ,
ke-3, dan ke-4. Jawaban A, B, dan C tidak berisi keunggulan atau
kelebihan novel. Jawaban D lebih mirip simpulan resensi. Jadi, yang tepat
jawaban terakhir.
Jawaban : E.
2. Bacalah kutipan resensi berikut dengan seksama!
(Soal UN 2013)
Pertemuan Dua Hati, sebuah novel
karya N.H. Dini yang diterbitkan oleh Gramedia tahun 1986, bercerita tentang Bu
Suci, seorang guru yang mempunyai murid yang sulit diatur dan sering membuat
kekacauan di sekolah. Bu Suci bertekad untuk mengembalikan Washito, si anak
Bengal menjadi murid yang wajar. Namun ia mendapat masalah lain dari anaknya
sendiri yang ternyata mengidap penyakit ayan. Dengan segala usahanya, akhirnya
pada akhir tahun ajaran, Washito naik kelas dan menjadi siswa yang baik. Anak
Bu Suci pun memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan dan semakin membaik.
Kalimat resensi yang tepat sesuai
dengan penjelasan tersebut adalah…
a. Dalam Novel
Pertemuan Dua Hati karya N.H. Dini memperlihatkan dunia pendidikan.
b. N.H. Dini
dalam novel ini memberikan gambaran tentang dunia pendidikan di Indonesia.
c. Seorang guru
ideal Nampak pada tokoh Bu Suci dalam Novel Pertemuan Dua Hati karya N.H. Dini.
d. Tema novel
ini memperlihatkan kekuatannya untuk menjadi acuan bagi orangtua.
e. Novel ini
hendak memberitahukan bahwa tugas mendidik siswa tidaklah mudah.
Pembahasan :
Jawaban yang menggambarkan gambaran umum tentang isi
buku pada orang lain terdapat pada jawaban D.
Jawaban : D.
3. Cermati data buku berikut!
Ulasan
buku karya sastranegara ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan
waktu yang disediakan kepada penulisnya. Buku ini merupakan catatan kesan-kesan
pertama seorang pembaca.
Kalimat resensi yang menyatakan
kelemahan buku adalah...
- Penulis buku tidak teliti dan
tidak mendalam mengulas masalah.
- Membaca, menikmati, dan menghayati cerpen sastranegara tidak sulit.
- Buku tersebut disusun karena
desakan penerbit.
- Pengarang menceritakan secara
mendetail karya cerpennya.
- Pengarang dengan leluasa
mengungkapkan kesan pertamanya.
Pembahasan:
Resensi adalah suatu tulisan atau
ulasan yang berisi penilaian baik-buruknya sebuah hasil karya sastra. Dari
wacana tersebut kalimat resensi yang menyatakan kelemahan buku adalah "Penulis
buku tidak teliti dan tidak mendalam
mengulas masalah".
Jawaban:A
4. Cermati ilustrasi berikut!
Judul novel : Lelaki Tua dan Laut/The Old Man and
The Sea
Pengarang/Penerjemah : Ernest Hemingway/Sapardi Djoko
Damono
Penerbit : PT Dunia Pustaka
...
Di sisi lain, untaian kata-kata
Hemingway mengalir, mengayun membuai, menghempas membuat pengalaman tersendiri
pada pembaca persis seperti gerakan ombak laut. Dengan kemampuannya, pembaca
tanpa dipaksa seolah-olah sedang berhadapan dengan teror hiu yang ingin
menguasai tangkapan ikan.
Kalimat resensi yang tepat untuk
menyatakan keunggulan novel tersebut adalah ...
A. Sedikit sekali penulis yang berani
mengangkat ide cerita dari kaum pinggiran seperti nelayan. Namun, Hemingway
berani mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang penuh ketegangan ditinjau dari
kekuatan bahasanya.
B. Penulis agak lambat menciptakan
ketegangan-ketegangan dalam cerita Pembaca menjadi kurang bergairah karena
setting yang disuguhkan terlalu monoton, yaitu laut dan laut.
C. Hemingway dan ketangkasannya
berbahasa tak perlu diragukan lagi. Hanya saja, khusus pada novel ini tema yang
diambil kurang menarik.
D. Bahasa dan cara penuturan Hemingway
pada novel ini sangat melompat-lompat persis alunan ombak laut yang
mengguncang-guncang perahu.
E. Meskipun buku ini banyak dibaca
orang, terlihat banyak kekurangan tentang kebiasaan di laut yang mungkin
Hemingway sendiri dapat merasakannya.
Pembahasan
:
Dari ilustrasi pada soal dijelaskan
bahwa penggunaan kata-kata Hemingway mampu meyakinkan pembaca seakan persis
dalam kehidupan nyata. Jadi, kalimat resensi yang relevan dengan ilustrasi yang
menyatakan keunggulan cerpen tersebut adalah :
Sedikit sekali penulis yang berani
mengangkat ide cerita dari kaum pinggiran seperti nelayan. Namun, Hemingway
berani mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang penuh ketegangan ditinjau dari
kekuatan bahasanya.
Jawaban : A
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
· Kata “Resensi” berasal dari bahasa
latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memiliki arti
menimbang kembali, melihat dan menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie. Resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas
isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
· Ada tiga
bidang garapan resensi, yaitu (a) buku, baik fiksi maupun nonfiksi; (b)
pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset; (c)
pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.
· Meresensi buku memiliki
bermacam-macam tujuan, diantaranya yaitu menyampaikan informasi kepada pembaca,
berupaya memotivasi pembacanya, memperlihatkan kualitas buku, dan sebagainya.
· Dalam
menulis sebuah resensi hendaklah menggunakan bahasa yang denotatif karena ingin
menyajikan fakta secara ilmiah dan objektif. Resensi harus menerapkan kaidah
Ejaan yang Disempurnakan, pilihan dan bentukan kata yang tepat, kalimat yang
efektif, dan paragraf yang padu dengan penalaran yang logis. Ada tiga pola tulisan resensi buku,
yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
DAFTAR PUSTAKA
· Aisyah,
Nenden Lilis. 2008. Aktif Berkomunikasi
dengan Bahasa Indonesia 3. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari.
· Depdikbud.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta
: Balai Pustaka.