Bapak dan ibu guru tentunya sudah familiar dengan istilah “Apersepsi”
ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, Apersepsi pada prinsipnya adalah
kegiatan pendahuluan atau pembuka pelajaran dengan tujuan untuk membangkitkan
minat belajar siswa.
Sebagai seorang
pendidik atau calon pendidik perlu mengetahui beberapa hal yang dapat menarik
siswa dalam menerima pelajaran yang akan diajarkan. Berhasilnya sebuah
pembelajaran tergantung pada menit-menit pertama membuat siswa penasaran pada
hal yang kita sampaikan. Jangan biasakan mengajar langsung masuk ke materi
pelajaran. Pemilihan metode yang salah dapat membuat siswa tidak terangsang
untuk belajar dan curiosity (kemauan dari dalam diri untuk mencari ilmu) mereka
sangat rendah.
Saya mendapatkan banyak informasi tentang
apersepsi saat mendapat materi dari dosen saya di kampus, serta membaca buku dan mencari sumber dari beberapa blog tentang pendidikan. Dan saya rasa pengetahuan ini harus dibagikan
untuk setiap pendidik atau calon pendidik, untuk membangkitkan minat belajar siswa. Sehingga mampu
menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif di dalam kelas.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pembentukan apersepsi di dalam
kelas, diantaranya sebagai berikut:
1. ALPHA
ZONE
Setelah bertatap muka dengan siswa, mulailah menuju
kondisi awal yang menyenangkan. Alpha Zone (zona alfa) adalah kondisi
terbaik siswa. Kondisi alfa mudah dikenali. Jika sudah tampak senyum mengembang
di bibir siswa, mata berbinar, rona wajah yang ceria, tersenyum bahkan tertawa,
saat itulah kondisi alfa sudah on.
Stimulus khusus pada awal belajar yang bertujuan meraih
perhatian dari para siswa adalah apersepsi. Artinya, Alpha
zone (zona alfa) merupakan kondisi sangat ampuh untuk melakukan apersepsi
dalam proses pembelajaran. Kondisi alfa dalah kondisi relaks dan menyenangkan.
Alpha Zone (zona
alfa) tidak hanya berlaku pada awal pembelajaran, tapi juga berlaku pada saat
sebuah proses belajar berlangsung hingga
kita melihat banyak sudah keluar dari zona alfa. Jika itu terjadi, guru harus
dapat menggunakan aktivitas-aktivitas zona alfa untuk meraih perhatian siswa
kembali.
Ada 4 cara yang dapat membawa siswa ke dalam Alpha
Zone (zona alfa) yaitu : fun story, musik, brain gym, musik, dan ice
breaking.
a)
Fun
Story
Agar fun strory atau humor
berlangsung efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
sebagai berikut:
·
Perbanyaknya koleksi humor dari berbagai sumber
·
Spontan
·
Tidak Berlebihan
·
Tampillah dengan gaya dan keunikan sendiri
·
Tidak kasar, pornografi/aksi dan tidak menyinggung
perasaan
b)
Musik
Manfaat musik dalam pembelajaran, antara lain sebagai
berikut:
·
Membangun suasana rileks dan mengurangi stres
·
Memacu kreatifitas dengan membawa otak mencapai
gelombang tertentu
·
Menstimulasi keterampilan motorik, berbicara dan
perbendaraan kata
·
Mengurangi masalah disiplin
·
Meningkatkan kemampuan berpikir
c)
Ice
Breaking
gambar Ice Breaking di Luar kelas
d)
Brain
gym
Ice Breaking dan Brain gym dapat kita temukan di
youtube atau blog pendidikan. Dengan melihat video atau artikel tentang
braingym dan ice breaking sebagai referensi yang dapat kita aplikasikan ketika
melakukan apersepsi di dalam kelas.
Tak perlu semua cara itu ada, salah satu saja. Mengingat
pentingnya pengkondisian alfa sangat penting sebelum masuknya proses pemberian
materi belajar.
2. PRE
TEACH
Ini yang sering dilupakan oleh Guru. Jangan heran kalau
kondisi kelas dengan siswa yang tak terkondisikan. Pre Teach ini memberi
informasi secara manual, bagaimana aturan diberlakukan. Contoh Pre Teach adalah
Tahapan Prosedur, Penggunaan Laboratorium, dan Vocabulary.
Misalnya ketika pelajaran IPA dan akan melalukan
percobaan yang menggunakan alat, Pre Teach harus dilakukan, agar tak
terjadi cedera atau kesalahan prosedur.
Bisa
juga dengan memberikan vocabulary (kosa kata) baru untuk dapat memahami
materi yang akan disampaikan, contohnya ketika pelajaran Bahasa Inggris.
3. WARMER
Menghangatkan ingatan yang sudah lalu. Jika pertemuan itu
bukan yang pertama, Warmer dimaksudkan sebagai pembentuk pengetahuan
konstruktivisme, yakni membangun makna baru berdasar pengetahuan yang sudah
dimiliki siswa.
Contohnya guru memulai dengan memberikan
pertanyaan terbuka, “
4. SCENE
SETTING
Scene Setting adalah pemberian pengalaman belajar sebelum
masuk ke materi inti. Membangun konsep pembelajaran yang akan diberikan.
Kondisi inilah yang paling dekat dengan strategi. Scene setting berfungsi
sebagai pembangkit minat siswa dan rasa penasaran siswa terhadap materi inti.
Sering pula disebut sebagai hook atau pengait menuju mata pelajaran
inti.
Contoh
1:
Meminta
siswa membandingkan 2 gelas, gelas pertama berisi air yang bening dan gelas
yang kedua berisi air yang kotor. Guru dapat menganalogikan dengan hati yang
berbuat kebaikan dan keburukan. (scene setting menuju pelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan materi “akhlak yang baik dan buruk”).
Contoh
2:
Guru
memutarkan video yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, dan
setelah video selesai diputar, guru dapat menanyakan kepada siswa apa yang
didapatkan dari video yang telah diputar tadi.
Sumber ide scene setting dan pola scene setting dapat
beraneka ragam, berikut ini ada beberapa contoh sumber scene setting yang dapat digunakan oleh pendidik :
1.
Demonstrasi sesuatu yang terkait dengan materi
2.
Awali
dengan bait lagu yang sesuai dengan tema
3.
Mulai
dengan games atau kuis
4.
Kutip
fakta dari TV
5.
Kutip
kalimat orang bijak
6.
Pantun
khas
7.
Analogi
8.
Sebab
akibat
9.
Cerita
imajinatif
10.
Film
11.
Kegunaan/manfaat
(AMBAK)
12.
Penyampaian
informasi
13.
Pertanyaan
14.
Cerita
inspiratif
Dalam membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) sangatlah penting pembentukan
apersepsi yang telah saya sebutkan diatas, karena menurut pak Munif (penulis
buku “Sekolahnya Manusia” jika apersepsi tak dilakukan,
proses belajar jelas tak maksimal, dan akan terjadi down shifting pada
otak anak, karena tak di refresh.
Memang merubah paradigma
pembelajaran klasik ke kontekstual membutuhkan ekstra dan pemikiran. Guru
dituntut untuk lebih banyak membaca literasi dan berdiskusi sesame guru untuk
menemukan ide-ide baru. Selamat mendidik.
0 komentar:
Posting Komentar