Get me outta here!

Selasa, 04 April 2017

RESENSI BUKU PSIKOLOGI AGAMA

Resensi Buku Psikologi Agama



Judul Resensi              : Psikologi Agama sebagai Disiplin Ilmu yang Otonom
Judul Buku                  : Psikologi Agama, Memahami Perilaku dengan
                                      Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi
Penulis                         : Prof. Dr. H. Jalaluddin
Penerbit                       : Rajawali Press
Tahun terbit                 : 2015
Tebal buku                  : 398 + IX halaman
Peresensi                     : Uni Zaefah


            Pada buku tentang psikologi agama karangan Prof. Dr. H. Jalaluddin kali ini membahas tentang bagaimana psikologi agama sebagai satu ilmu yang baru yang layak untuk dipelajari. Pada buku ini Prof. Dr. H. Jalaluddin mempunyai referensi yang cukup banyak. Sehingga cukup untuk mengisi dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam ilmu psikologi agama. Buku ini mempunyai pembahasan yang lengkap dan cukup untuk digunakan sebagai silabus pada pembelajaran psikologi agama. Pada buku psikologi edisi revisi 2015 ini banyak sejumlah perbaikan dan penambahan materi baru, sehingga semakin banyak yang kita dapat ketahui tentang psikologi agama dari buku ini.
            Dalam buku ini dituliskan pasikologi agama merupakan disiplin ilmu yang otonom, oleh karena itu ia memiliki ruang lingkup pembahasan tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah agama lainnya. Psikologi agama mempelajari dan meneliti fungsi-fungsi jiwa yang memantul dan memperlihatkan diri dari dalam perilaku dalam kaitannya dengan kesadaran dan pengalaman agama manusia. Psikologi agama juga merupakan ilmu terapan yang telah banyak member sumbangan dalam pemecaan persoalan kehidupan manusia dalam kaitannya dengan agama yang dianutnya. Bagaimana rasa keagamaan itu tumbuh dan berkembang pada diri seseorang pada tingkat usia tertentu, ataupun bagaimana perasaan keagamaan itu dapat mempengaruhi ketentraman batin, maupun berbagai konflik yang terjadi dalam diri seseorang hingga ia menjadi lebih taat dalam menjalankan ajaran agamanya atau meninggalkan ajaran agama.
Dalam pemaparanya buku ini disusun dalam bentuk bab perbab yang tersusun rapi dan sistematis. Buku ini membahas berbagai permasalahan yang dialami psikologi agama di awal-awal perkembangannya hingga menjadi disiplin ilmu yang otonom. Dijelaskan juga tentang latar belakan sejarah perkembangan psikologi yang cukup lama. Selanjutnya untuk kepentingan pendidikan agama, buku ini juga membahas perkembangan jiwa agama pada tingkat perkembangan anak-anak dan remaja. Pada bab ini dapat membantu para pendidik terutama guru agama untuk membimbing para peserta didik dalam bidang keagamaan serta dapat membantu pemahaman terhadap permasalahan keagamaan dalam kaitannya dengan tugas-tugas kependidikan. Selain itu juga dibahas beragai kriteria yang dimiliki orang-orang yang matang beragama. Pembahasan juga meliputi hubungan agama dengan kesehatan mental serta bagaimana hubungan kepribadian dengan sikap keberagamaan seseorang.
Selanjutnya dikemukakan juga pembahasan tentang pengaruh kebudayaan terhadap jiwa keagamaan, problema yang dihadapi mereka yang mengalami kelainan sikap keberagamaan. Lebih lanjut juga akan dikemukakan pengaruh pendidikan terhadap pembentukan jiwa keagamaan seseorang., pengaruh agama dalam kehidupan manusia. Dalam buku ini dijelaskan bahwa, meskipun para ahli masih belum memiliki kesepakatan tentang asal usul jiwa keagamaan manusia, namun pada umumnya mereka mengakui peran pendidikan dalam menanamkan rasa dan sikap keberagamaan pada manusia. Dengan kata lain, pendidikan dinilai memiliki peran yang penting dalam upaya menamankan rasa keagamaan pada seorang anak. Kemudian, melalui pendidikan pula dilakukan pembentukan sikap keagamaan tersebut. Pembentukan sikap keagamaan dapat dimulai dari penidikan keluarga, lalu pendidikan kelembagaan (sekolah), dan pendidikan masyarakat.
Bab penutup dalam buku ini mengemukakan berbagai gangguan dalam perkembangan jiwa keagamaan seseorang hingga terjadi berbagai tingkah laku kegamaan yang menympang. Dalam kehidupan sosial bentuk tata aturan yang disebut norma. Norma daam kehidupan sosial merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi tolok ukur tingkah laku sosial. Sedangkan dalam keagamaan, nilai-nilai keagamaan atau ajaran agamalah yang menjadi tolok ukur tingah laku beragama.
Tingkah laku yang menyalahi norma atau ajaran agama disebut dengan tingkah laku yang menyimpang. Di dalam dijelaskan apa bentuk-bentuk penyimpangan dalam keagamaan dan faktor penyebab terjadinya tingkah laku yang menyimpang.
Kelebihan dalam buku ini adalah mempunyai pembahasan yang lengkap dan cukup untuk digunakan sebagai silabus pada pembelajaran psikologi agama. Pada buku psikologi edisi revisi 2015 ini banyak sejumlah perbaikan dan penambahan materi baru, sehingga semakin banyak yang kita dapat ketahui tentang psikologi agama dari buku ini. Penulisan dalam buku ini dirinci dangan sub bab di dalamnya sehingga sangat jelas dan dapat memberi kita wawasan tentang psikologi agama.  Buku ini juga disusun secara rapi dan sistematis.
Kekurangan dalam buku ini adalah terletak pada penulisan yang menggunakan beberapa bahasa yang tinggi, yang memungkinkan sulit untuk dipahami bagi orang awam. Ada juga kutipan dari buku lain yang menggunakan bahasa inggris yang terdapat dalam beberapa halaman buku ini, yang tidak disertai dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan memungkinkan menyusahkan bagi pembaca yang tidak menguasai Bahasa Inggris.

            Saran untuk buku ini adalah supaya pada halaman terakhir buku diberikan indeks buku, bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk mengetahui letak halaman suatu kata atau istilah tertentu. Selain itu, dapat berfungsi sebagai alat membaca memindai (membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat). Lalu agar diberikan footnote untuk setiap kata-kata asing yang sulit untuk dipahami. Dan memberikan terjemahan dalam Bahasa Indonesia untuk kutipan-kutipan yang menggunakan Bahasa Inggris.

0 komentar:

Posting Komentar